Kamis, 05 November 2015

Duri merupakan nama sebuah suku yang telah di kesampingkan di nusantara ini,sama dengan sebagian suku-suku di daerah jawa dan juga yang berada di bagian timur indonesi. menurut sejarah Suku Duri terbentuk pertama kali saat "To Manurung" turun dari langit di pegunungan latimojong kemudian membentuk keturunan disana dan akhirnya mereka pun membentuk sebuah kampung yang disebut Duri. Dari keturunan duri inilah yang kemudian turun dari gunung dan menikahi masyarakat di sekitar daerah bugis maupun toraja. namun versi lain mengatakan bahwa Suku Duri merupakan suku pelarian dari aliansi TOSIWALU (Toraja, Sidenreng, Wajo, dan Luwu). mereka lari karena tidak setuju dengan sistem pemerintahan yang ada di masing-masing daerah.awalnya mereka memberontak dan akhirnya mereka terkurung diantara daerah sidenreng dengan daerah toraja. karna merasa disudutkan, mereka kemudian naik gunung dan menetap disana sambil mempertahankan diri. setelah pertempuran mulai reda, para pemberontak yang tersisa kemudian membangun sebuah peradaban baru yang akan mengguncang kerajaan lainnya pada masa depan. Raja yang meimpin pada saat itu merintisnya dari awal dengan baik kemudian dilanjutkan oleh keturunanya yang akhirnya membangun kerjasama dengan dunia luar melalui hasil pertanian. disebutkan pula bahwa angka yang dimasukkan ke dalam lontara bugis sebenarnya ditemukan oleh seorang ,menteri dari tanah duri namun, para menteri bone yang pada saat itu merupakan menteri yang tenar sejagat karena kepintarannya merasa tersaingi akhirnya mereka mengklaim angka tersebut merupakan angka buatan mereka. banyak diantara masyarakat tanah duri yang marah naum menteri dan raja berbesar hati menerima hal tersebut
dan akhirnya berkembanglah tanah duri menjadi seperti sekarang dan masih tetap memegang budaya mereka sendiri. daerah duri terletak di kabupaten enrekang, yang merupakan daerah penghasil salak dan kopi terbesar di sulawesi selatan.
salah satu pesona alam daerah enrekang, "Buntu Tontonan"
 
"Gunung Nona"